fokusdesa.com Cianjur "Kisah pilu dialami oleh Pasutri Bpk Sadeli (63) dan mumun (60) warga kp Cilaku hilir RT 03/03 Desa Sukasari kecamatan Cilaku kabupaten Cianjur, Keluarga tersebut memiliki anak perempuan dewasa berinisial AE (31) yang sudah menikah dengan GT (35) warga cipeyeum
Cerita ini bermula saat ibu Mumun menceritakan anak perempuan nya AE yang sudah menikah itu kepada Tim Fokusdesa "bahwa ia mendapat telp dari AE dalam percakapan itu mengabari sedang sakit gigi dan juga memberitahu bahwa AE sedang hamil tiga bulan, AE ingin segera pulang kerumah ibunya yang di cilaku untuk minta diobati "ucap Mumun.
Pada hari Selasa 07/01/2025 sekira jam 10:00wib saya menjemput AE Kecipeyeum dan dibawa pulang kecilaku seribanya dicilaku AE langsung berobat ke puskesmas Cilaku hasil dari pemeriksaan tersebut dokter menyarankan untuk dirujuk kerumah sakit dikarenakan kondisi nya cukup parah, namun dikarenakan data nya blm lengkap AE dibawa dulu pulang kerumah dicilaku sambil melengkapi data kartu keluarga dan KTP "katanya.
Maka setelah lengkap data ke esokan harinya rabu pagi tanggal 08/01/2025, lalu saya membawa AE ke RSUD Sayang untuk dilakukan penanganan medis, setelah dirawat inap diruangan , saat sore hari sekitar kurang lebih Pukul 17:00wib mantu saya GT datang kerumah sakit dan itupun hanya melihat sebentar kondisi istrinya nya sedang sakit dan tidak lama langsung berpamitan pulang kecipeyeum,, pada Ke esokan harinya hari kamis malam sekira Pukul 02:00wib dini hari kondisi AE semakin memburuk hingga pada hari Jumat pagi sekitar pukul 08:00wib AE menghembuskan napas terakhir di RSUD sayang cianjur "ucapnya
Setelah jenazah AE dibawa pulang dan pada saat mau dikeremasi tiba tiba saya dikasih tau oleh tetangga nya yang mau memandikan bahwa almarhumah AE terlihat jelas dibagian telinga, pundak dan pinggul nya keliatan lebam kaya bekas luka benda tumpul kami semua sangat kaget pada saat itu dan ada tetangga yang menyarankan agar ini dilaporkan dulu kepihak yang berwajib "ujarnya.
Lebih lanjut setelah dibantu para tetangga nya dengan mengawal melaporkan kejadian tersebut polisi dan pihak puskesmas bergerak cepat mendatangi rumah saya untuk memastikan apa ada tidaknya unsur dugaan penganiayaan"ujarnya.
Lalu untuk memastikan benar atau tidaknya kecurigaan pihak keluarga ada dugaan penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa maka almarhum AE dibawa kebandung untuk dilakukan Otopsi "pungkasnya.
0Komentar