CIANJUR (24/02/2025)- Sukatani salah satu band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah, yang memiliki ciri khas musik post-punk dan new wave. Terdiri dari Ovi, yang dikenal dengan nama panggung 'Twister Angel', dan AI, yang dikenal sebagai 'Alectroguy'. Sukatani memiliki komitmen terhadap isu sosial, dengan lirik lagu mereka yang mencerminkan perjuangan kelas pekerja dan kritikan terhadap kapitalisme serta ketidakadilan sosial. Mereka juga menggunakan dialek Banyumasan dalam lagu-lagu mereka, yang memberikan warna lokal yang kental dalam musik mereka.
PC PMII Kabupaten Cianjur rencananya akan menggelar aksi solidaritas mendukung Band tersebut, untuk terus berkreasi termasuk menyampaikan kritik sosial melalui lagu berjudul 'Bayar Bayar Bayar. Senin 24-02-2025.
aksi yang akan di lakukan ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat dan kepolisian mengenai kebebasan berekspresi melalui musik.
Menurut Usep M Fauzi PC PMII mengatakan, Musik adalah bentuk ekspresi yang tidak seharusnya dibungkam. Kami ingin menunjukkan bahwa masyarakat tidak boleh takut menyuarakan kebenaran melalui media apa pun,".
Di lansir dari media instagram "president_jancukers" iya mengatakan. ( Aku tidak cocok dengan cara band sukatani menyampaikan pendapatnya via lagu bayar bayar bayar , sebab pendapatku tidak begitu, dalam menyampaikan pendapat via musik dll, tapi akan ku bela sampe mentok sebab ini negara demokrasi, pernyataan pak kapolri bahwa polri ndak maslah dengan lagu itu, akan dianggap hoaxx sampai ada bukti, yang membuat pihak band sukatani minta maaf dengan ekspresi tertindas serta mencabut lagunya di PECAT.
Selain itu PC PMII beranggapan "bahwa negara harus melindungi kebebasan berpendapat dan berekspresi, langkah langkah pembungkaman semacam ini bukan hanya menunjukan kecendrungan otoritarian, tapi juga mengikis kepercayaan publik terhadap institusi.
Musik mereka yang terinspirasi dari band-band punk klasik seperti Lost Cherries, Poison Girls, X-Ray Spex, Peter & the Test Tube Babies, dan Cock Sparrer. Album terbaru mereka yang berjudul Gelap Gempita dirilis pada 2023, dengan sembilan lagu yang penuh energi dan pesan kuat. Dalam album ini, Sukatani mengeksplorasi tema-tema kelam dan perlawanan terhadap ketidakadilan sosial.
Penampilan panggung Sukatani pun unik dan penuh makna. Mereka sering mengenakan balaclava dan membagikan sayuran kepada penonton, menciptakan atmosfer yang berbeda dan penuh pesan, menyuarakan solidaritas dan kesadaran sosial. Selain itu, band ini juga aktif dalam berbagai kegiatan komunitas dan inisiatif sosial berbasis akar rumput, dengan penekanan pada masalah lingkungan dan perjuangan kelas proletar.
Sukatani telah menarik perhatian banyak pendengar, terutama dengan pendekatan mereka yang menggabungkan musik punk dengan nilai-nilai sosial yang kuat. Album mereka bisa didengarkan melalui berbagai platform streaming seperti Spotify, dan mereka juga aktif di YouTube dengan berbagai video musik yang mencerminkan semangat dan filosofi mereka.
Dengan musik yang tajam dan penuh energi, Sukatani tidak hanya sekadar band, tetapi juga simbol dari perlawanan terhadap sistem yang ada dan perjuangan untuk perubahan yang lebih adil dan setara.**Deri Lesmana**
0Komentar